Foto saya
I'am never perfect. J'aime mes amis.

Sabtu, 01 Mei 2010

Ketika Hati Gugur

Perancis, 9 agustus 2009. Air mata tak tertahan untuk ku simpan. Suatu malam ku jatuhkan diri di kamar baru ku sekaligus tempat ku merenung. Apakah ini satu kenyataan yang harus ku tangisi atau kebahagian yang menyentuh masa depan ku? aku, gadis 14 tahun yang akan bertumbuh dan bersorak dalam masa indah ku. Masih sangat melekat di ingatan kepala ku, satu masa di mana semua gadis remaja akan merasa senang ketika seorang lelaki berkata di bibirnya sebuah rayuan manis, bahkan melebihi manis madu yang pernah ku cicipi. Tetapi segurat masa di mana aku harus mengejar sesuatu yang melebihi emas perak di depan mata ku, ku harus meninggalkan kisah itu. Kisah yang menjadi satu warna yang akan ku simpan.
Beberapa hari sebelum aku menuju masa depan ku, dia memberi ku sepucuk surat itu. Berisikan baris puisi, baris puisi sederhana tetapi menyentuh sampai ke hati. semula semakin hancur dan tak ingin ku pergi, tapi apa daya ku. Bukan aku yang memilih jalan ini, dan sesungguhnya aku tak memimpikan ini.
Dan tibalah hari itu, hari yang tak ku nantikan. Hari itu seakan hari terakhir dalam hidupku. Tapi teman dan orang orang yang ku cintai mendorong ku untuk hidup sekali lagi. Dia hadir ketika hari itu, aku tak dapat membendung air mata. Dan akhirnya aku menangis.
Dia kecewa, dia tak ingin melihat ku menangis. Lalu aku bungkam seribu bahasa dan pergi.
Aku menyesal meninggalkannya, aku lari memutari gedung sekolah yang tampaknya sudah menjadi tempat ku membangun cerita. Aku tak menemukannya dan tangis menggelegar untuk sekian kalinya.


BERSAMBUNG ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar